Street Food Legendaris di Yogyakarta
Street Food Legendaris di Yogyakarta - Street food adalah sering menjadi incaran para wisatawan ketika berlibur. Hal ini terjadi karena street food dikenal dengan kuliner ramah di kantong dan mudah ditemukan. Street food sendiri identik dengan kuliner di pinggir jalan yang tidak permanen. Di Yogyakarta sendiri terdapat banyak spot-spot untuk berburu kuliner street food. Jadi para wisatawan tidak perlu khawatir saat berlibur di Yogyakarta dan merasa lapar saat melakukan kegiatan wisata, karena street food bisa menjadi solusi untuk mengganjal perut.
Di Yogyakarta sendiri terdapat berbagai macam jenis street food dan beberapa diantaranya adalah street food yang cukup legendaris sekaligus populer. Street food ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal saja, namun para wisatawan dari luar daerah juga memburu street food legendaris tersebut. Berikut ini adalah beberapa street food legendaris di Yogyakarta yang wajib para wisatawan coba ketika berlibur di tempat ini :
Es Goreng Pak Gatot
Street food yang satu ini tentu tidak asing bagi masyarakat Yogyakarta. Pasalnya kuliner yang satu ini sudah ada sejak lama. Yang membuat street food ini terkenal adalah cara penjualnya menjajakan jajanannya. Penjual tersebut menggunakan mikrofon dan pengeras suara sederhana untuk menarik perhatian orang-orang agar membeli dagangannya. Menariknya lagi, penjual tersebut memanggil para pelanggannya dengan kalimat-kalimat yang lucu.
Jika para wisatawan beranggapan bahwa es ini digoreng dengan minyak panas, tentu saja itu hal yang salah. Pasalnya Es Goreng sendiri hanya sebuah istilah dan es tersebut tidak benar-benar di goreng. Es Goreng Pak Gatot ini merupakan es lilin yang terbuat dari santan kelapa dan ditusuk dengan lidi, kemudian es tersebut akan dicelupkan ke coklat panas terlebih dahulu sebelum disajikan kepada para pelanggan. Coklat panas yang masih meleleh di atas wajan tersebut akan seketika mengeras saat mengenai es lilin. Resep ini sudah ditemukan oleh Pak Gatot selaku penjual sejak beberapa tahun yang lalu.
Harga yang dibandrol untuk satu porsi Es Goreng ini adalah sebesar Rp 3.000, namun biasanya Pak Gatot akan memberi potongan harga bagi pelanggan yang membeli 2 porsi sekaligus, yaitu harganya menjadi Rp 5.000 saja untuk 2 porsi Es Goreng. Es Goreng Pak Gatot dapat dijumpai di sekitar Alun-alun Selatan Yogyakarta (Alun- Alun Kidul) mulai pukul 15.00, jika hari Minggu biasanya Pak Gatot akan menjajakan Es Goreng nya di kawasan Sunmor UGM.
Lupis Mbah Satinem
Kuliner street food yang satu ini juga tidak kalah legendaris, pasalnya kuliner yang satu ini sudah ada sejak tahun 1963. Lupis Mbah Satinem merupakan street food yang menjajakan kue lupis sebagai menu utama. Kue lupis sendiri merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang disajikan bersama dengan gula jawa cair serta parutan kelapa. Street food yang satu ini memiliki citarasa manis dan lembut. Selain kue lupis, Mbah Satinem juga menawarkan menu lain seperti getuk, tiwul, dan cenil.
Mbah Satinem mulai membuka lapaknya pada pukul 05.30 WIB dan berlokasi di Jl. Bumijo No.52-40, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari mulai lapak dibuka, antrian para pengunjung selalu terlihat ramai. Jika para wisatawan tertarik untuk menikmati street food ini maka para wisatawan cukup merogoh kocek sebesar Rp 5.000 untuk satu porsi kue lupis.
Kue Leker Mbah Man
Kue Leker Mbah Man merupakan salah satu street food yang legendaris dan populer di Yogyakarta. Pasalnya kuliner yang satu ini sudah ada sejak tahun 1978. Walaupun usia Mbah Man bisa dibilang sudah renta, namun beliau masih tangkas dalam mengolah adonan dan memasukkannya ke dalam wajan, mengiris pisang, menaburinya dengan gula, serta menggulung kue leker yang telah jadi. Mbah Man sendiri masih menggunakan anglo dan arang sebagai alat untuk memasak leker, hal ini dipilih oleh Mbah Man karena panas yang dihasilkan lebih tinggi, sehingga kue leker tersebut akan cepat matang.
Jika para wisatawan ingin mencicipi street food yang satu ini maka para wisatawan perlu datang ke lokasi lapak, yaitu di Jl Soragan atau tepatnya berada di depan rumah makan Soto Sawah Bu Hadi. Untuk mendapatkan satu porsi kue leker Mbah Man, pelanggan harus merogoh kocek sebesar Rp 2.000 saja, harga street food ini bisa dibilang murah, namun untuk kelezatannya tidak perlu diragukan lagi.
Wedang Ronde Mbah Payem
Wedang Ronde Mbah Payem juga merupakan kuliner legendaris yang ada di Yogyakarta. Pasalnya kuliner street food yang satu ini sudah ada sejak tahun 1960. Menariknya lagi, Wedang Ronde Mbah Payem ini merupakan langganan Presiden kedua Republik Indonesia, yaitu Bapak Soeharto.
Isian Wedang Ronde Mbah Payem hampir sama dengan wedang ronde pada umumnya, yaitu terdiri dari air jahe hangat, kolang-kaling, kacang tanah, serta tak lupa ronde yang terbuat dari ketan putih. Street food yang satu ini sangat cocok dinikmati pada malam hari, terutama saat cuacanya dingin. Karena kandungan jahe pada wedang ronde akan membantu menghangatkan tubuh.
Wedang Ronde Mbah Payem menjajakan kulinernya di Jl Kauman, tidak jauh dari Pasar Ngasem yang lama. Kedainya buka mulai pukul 19.30 WIB. Jika para wisatawan ingin mencicipi wedang ronde yang satu ini, maka para wisatawan harus merogoh kocek sebesar Rp 8.000 untuk mendapatkan satu porsi Wedang Ronde Mbah Payem.
Itulah beberapa street food legendaris di Yogyakarta. Dengan mempertimbangkan lokasi street food tersebut, jika Anda bermalam di sebuah homestay atau penginapan dan ingin mencicipi salah satu kuliner tersebut maka pastikan Anda memilih homestay di Yogyakarta yang dekat secara lokasi.
- 26 Agustus 2022
- 3,589 kali
Belum Ada Komentar Mengenai Post Ini... Jadilah Yang Pertama... ^_^